PENDEKATAN KOGNITIF BAGI PEMBELAJARAN



Belajar Laten
   
Belajar laten adalah belajar dimana suatu perilaku dikuasai namun tidak di demonstrasikan hingga beberapa insentif diberikan untuk kemunculan perilaku tersebut.
percobaan: kelompok tikus 1,2,dan 3.
1. Sekelompok  tikus diizinkan untuk berkeliling lorong tersebut sekali dalam sehari selama 17 hari tanpa mendapatkan hadiah sekalipun. Tikus-tikus tersebut melakukan banyak kesalahan dan menghabiskan waktu yang relatif lama untuk mencapai ujung lorong.
2. Tikus selalu diberikan makanan setiap kali mereka mencapai lorong. Tikus-tikus pada kelompok kedua ini belajar untuk berlari dengan cepat menuju kotak makanan dan membuat sedikit kesalahan.
3. Kelompok tikus ketiga dimasukkan dengan situasi awal yang sama dengan kelompok pertama namun hanya untuk 10 hari pertama. Pada hari ke-11 suatu manipulasi eksperimental penting diberikan : dimulai pada titik tersebut tikus-tikus dalam kelompok ini diberi makanan setiap kali mereka berhasil mencapai ujung lorong. Hasil dari manipulasi ini sangat dramatis, tikus-tikus yang sebelumnya tidak diberi hadiah, yang sebelumnya terlihat berputar-putar tanpa tujuan, memperlihatkan penurunan waktu berlari dan penurunan tingkat kesalahan dimana performa mereka hampir menyamai kelompok yang mendapatkan hadiah sejak awal penelitian.
     Terlihat jelas bahwa, tikus-tikus yang tidak mendapatkan hadiah telah mempelajari struktur dalam lorong tesebut pada awal eksplorasi mereka: mereka hanya tidak pernah memperlihatkan pembelajaran laten mereka hingga diberikan penguatan. Tikus-tikus tersebut seolah membangun peta kognitif dari lorong tersebut.

Belajar Observasional: Belajar melalui imitasi
    
Menurut psikolog Albert Bandura dan rekan-rekannya,belajar observasional: pembelajaran dengan cera melihat pikiran orang lain atau model.
PENELITIAN:
1. Seorang anak melihat film tentang orang dewasa yang dengan berutal memukul boneka bobo, anak tersebut diberikan kesempatan untuk bermain dengan boneka bobo tersebut dan dapat dipastikan bahwa kebanyakan akan memperlihatkan prilaku yang sama, bahkan pada beberapa kasus meniru prilaku agresif tersebut secara hampir identik.
2. Tidak hanya prilaku negatif yang diperoleh melalui belajar observasional. Dalam suatu eksperimen seorang anak yang takut kepada anjing dihadapkan pada seorang model-yang merupakan anak yang tidak takut- yang sedang bermain dengan seekor anjing. Setelah penghadapan ini, besar kemungkinan observer akan mendekati seekor anjing asing yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
     Belajar observasional mungkin memiliki dasar genetis. Mis:kita menemukan belajar observasional berlaku pada induk binatang yang mengajarkan aktifitas seperti berburu kepada anak mereka.
    kunci dari pendekatan belajar observasional adalah bahwa perilaku model yang mendapat hadiah akan lebih cenderung ditiru dibandingkan prilaku dimana model mendapatkan hukuman.

MK. Psikologi Umum (Topik : ATTITUDES AND PERSUASION)

ATTITUDES AND PERSUASION A.     Pr asangka dan Stereotype Prasangka adalah attitude yang bersifat berbahaya yang berdasarkan ketid...