MK. Psikologi Umum (Topik : Gender and Sexuality)



Gender and Sexuality
A.    Gender
·         Seks : penentuan perbedaan antara pria dan wanita yang didasarkan pada karakteristik biologis atau dilihat dari jenis kelamin.
·         Gender : pengalaman psikologis dari suatu seks, biasanya seks dan gender seseorang sama, tapi tidak selalu. Misalnya, ada orang yang berjenis kelamin pria tetapi memiliki gender wanita.
Dua aspek penting dari gender yaitu :
1. Gender identity pengalaman subjektif pada pria atau wanita, dengan kata lain gender identity adalah bagian dari kepribadian kita dan komponen utama dari konsep diri kita.
-) Gender identity berkembang pada masa infancy, orang tua dapat melihat jenis kelamin anaknya sejak dari dalam kandungan, sehingga dapat menentukan nama yang tepat untuk anaknya sesuai dengan jenis kelaminnya. Anak juga dapat cepat mempelajari prilaku gender dari orangtua, teman, guru dan lainnya.
-) Ada 2 macam teori yang menjelaskan mengenai perkembangan dari identitas gender:
a. Psychoanalytic Theory – Sigmund Freud
Menurut Freud, anak kecil biasanya mengikuti kelakuan dan kebiasaan dari orang tua yang sama jenis kelamin dengannya. Proses ini disebut identification. Anak-anak biasanya ingin mendapatkan persetujuan dan menghindari penolakan dari orang tuanya. Mereka mengadopsi tindakan dan peranan gender seperti orang tuanya untuk 2 dua alasan:
*) Anak-anak takut terhadap orang tuanya sehingga satu-satunya cara untuk menghindari masalah dengan orang tua yang sama dengan jenis kelaminnya adalah mengadopsi prilaku orang tuanya.
*) Untuk mendapatkan pengakuan dari orang tua yang berlainan jenis kelamin dengannya.
     b. Social Learning Theory – Albert Bandura
Bandura percaya bahwa anak-anak belajar prilaku yang tepat untuk gender mereka berdasarkan observasi dari orang dewasa dan keluarga yang lebih tua dan dari penguatan dan hukuman dari prilaku gender. Berdasarkan teori ini, anak-anak pada awalnya mengimitasi perilaku dari pria dan wanita. Kemudian orang tua dan orang disekitarnya akan memberikan reward untuk prilaku yang sesuai dengan jenis kelamin mereka dan tidak akan memberikan reward untuk prilaku yang tidak sesuai dengan jenis kelamin mereka. Misalnya, bila anak perempuan menangis maka orang disekitarnya akan berkata tidak apa-apa jika anak perempuan menangis, sedangkan bila anak laki-laki menangis maka anak laki-laki tersebut akan ditegur atau diberitahu bahwa “Pria dewasa tidak menangis”.

2.      Sedangkan gender roles ditujukan untuk semua prilaku yang konsisten, yang ada pada pria dan wanita dalam budaya.
-) Gender roles adalah perilaku atau karakteristik yang budaya harapkan pada pria atau wanita yang didasarkan pada seks biologis mereka.
-) Perilaku feminim diharapkan pada wanita dan perilaku maskulin diharapkan pada pria.
-)  2 pandangan mengenai gender roles:
a. Maskulin dan feminism bukan suatu hal yang berlawanan, tapi merupakan dua dimensi yang terpisah.
b. Seorang pria atau wanita dapat memiliki karakteristik maskulin dan feminism. Seseorang yang memiliki karakteristik maskulin dan feminism dalam dirinya disebut dengan androgynous.
·         Seksualitas : ditujukan pada perilaku yang kita sertakan untuk memperoleh kepuasan seksual, semua perasaan dan kepercayaan yang terjalin dengan perilaku seksual.

B.     Orientasi Seksual
Seksualitas memiliki beberapa komponen, salah satunya adalah orientasi seksual. Orientasi seksual adalah ketertarikan yang bersifat abadi (enduring) secara emosional, romantis, dan afeksional kepada manusia lain. Orientasi seksual merujuk pada minat erotis seseorang. Secara normal, terdapat 3 jenis orientasi seksual manusia, yakni heteroseksual, homoseksual dan biseksual.
1.      Orang yang tertarik secara seksual terhadap orang yang berlawanan jenis dengannya disebut dengan heteroseksual.
2.      Sebaliknya, orang yang tertarik secara seksual terhadap orang yang sesama jenis dengannya disebut homoseksual. Kebanyakan homoseksual pria disebut dengan istilah gay dan kebanyakan homoseksual wanita disebut lesbian.
3.      Orang yang tertarik kepada kedua jenis baik dari sesama jenis maupun berlawanan jenis memiliki orientasi biseksual.

Aspek Biologis dan Psikologis Seksualitas
Ada dua dokter Eropa yang menjadi pecetus pembelajaran seksualitas pada masa abad 20:
1.      Richard Von Krafft-Ebing: mempelajari variasi dan penyimpangan dalam seksualitas. Pandangan Ebing terhadap seksualitas kebanyakan bersifat negatif dan salah paham.
2.      Henry Havelock Ellis: mempelajari mengenai pengaruh sosial dan lingkungan pada pembentukan sifat seksualitas manusia.
Sexual Anatomy and Functioning
Struktur utama dari anatomi seksual wanita seperti yang ada dibiawah ini.


Uterus (Rahim) berbentuk seperti buah pir, memiliki struktur berotot, dan merupakan tempat janin selama kehamilan. Setelah pembuahan, telur yang dibuahi tertanam pada dinding uterus, di mana ia tumbuh dan berkemban gselama kehamilan.
Ovarium adalah dua struktur yang memproduksi estrogendan hormon lainnya yang menghasilkan ovum atau telur untuk reproduksi.
Tuba fallopi merupakan tempat terjadinya pembuahan.
Serviks terdapat pada bagian bawah rahim yang merupakan leher rahim yang terhubung ke vagina, melalui leher rahim menstruasi mengalir dan juga merupakan saluran yang dilalui bayi saat dilahirkan selama persalinan.
Alat kelamin eksternal wanita terdiri dari kumpulan struktur kolektif yang disebut sebagai vulva, vulva terdiri atas :
·      Mons, merupakan gundukan daging yang terdapat di bagian atas vulva, merupakan daerah atas dan ditutupi oleh rambut kemaluan.
·      Labia mayor, bibir terluar dari vulva.
·      Labia minor, yang mengelilingi bibir vagina bagian dalam. Kedua labia tersebut membentuk lipatan yang menutupi mulut vagina dan merupakan daerah yang sangat sensitif terhadap rangsangan seksual.
·      Klitoris, lipatan labia minora yang menyatu di bagian atas vagina. yang merupakan struktur bagian atas vagina yang paling responsif terhadap rangsangan seksual. Labia dan klitoris mempunyai peran penting dalam respon seksual perempuan.

Strukt urutama dari anatomi seksual Pria seperti yang ada dibiawah ini.

   
Alat kelamin eksternal pria terdiri dari penis dan skrotum:
Penis adalah struktur berbentuk tabung, yang berisi tiga tabung seperti spons yang akan terisi darah selama respon seksual, hal ini yang menyebabkan penis menjadi kaku dan tegak selama ada gairah seksual.
Skrotum  bertugas merespon perubahan suhu tubuh, ketika dingin, santai, atau ketika hangat, untuk memastikan bahwa testis tetap berada pada suhu yang optimal untuk memproduksi sperma.
Sistem reproduksi pria terdiri dari testis (buah zakar) dan sistem terkait yang  berbentuk seperti tabung dan merupakan kelenjar kelamin pria.
Testis memproduksi hormon dan sel-sel reproduksi berupa sperma.
Epididimis adalah struktur di dalam skrotum yang melekat di bagian belakang testis dan memanjang sampai ke vas deferens. Epididimis berfungsi untuk menahan testis di tempatnya dan menyimpan sperma selama proses pematangan. Sperma akan ditransfer ke vesikula seminalis melalui vas deferens.
Vas deferens adalah tabung yang membawa sperma dari epididimis menuju bagian luar tubuh. Sel sperma yang dibawa dalam air mani yang disebut semen, cairan ini diproduksi oleh kelenjar prostat dan vesikula seminalis.
The Sexual Response Cycle
            Respon manusia terhadap rangsangan seksual melibatkan respon biologi yang dikenal sebagai siklus respon seksual. Meskipun ada kesamaan substansial antara siklus respon seksual wanita dan pria, tetapi ada beberapa perbedaan penting.
Mastersdan Johnson(1966) menggambarkan ada empat tahap siklus respon seksual, sebagai berkut:
1.    Excitement phase, dimulai dengan responsif erotis, bertahan mulai dari beberapa menit hingga beberapa jam, tergantung pada sifat alamiah permainan seks yang dilibatkan. Pembuluh darah membesar, aliran darah dan tegangan otao meningkat pada wilayah genital. Respon pada tahap ini adalah lubrikasi pada vagina dan ereksi parsial pada penis.
2.    Platuae phase. Jika rangsangan seksual cukup kuat, gairah seksual terus berlanjut dengan cepatke fase ini, yang ditandai dengan tingginya tingkat gairah yang berkelanjutan dalam jangka waktu yang lebih lama dari fase sebelumnya. Tingkat kenikmatan seksual sangat tinggi, namun belum samapai pada titik maksimal.
3.    Orgasmic phase. Dengan stimulasi yang cukup, dan dalam situasi psikologis yang tepat, individu biasanya berkembangke tahap refleksif orgasme, puncak gairah fisik dan kesenangan tercapai, ditunjukkan dengan pernapasan yang semakin cepat, tekanan darah dan detak jantung mencapai kecepatan tingkat tinggi, kulit berkeringat, dan sebagian individu mengalami kehilangan kontrol otot dalam waktu yang singkat dan mengalami kejang yang spontan.
4.    Resolution phase. Individu masuk ke tahap resolusi, dimana pembuluh darah kembali ke keadaan normal. Satu perbedaan antara perempuan dan laki-laki pada tahap ini adalah perempuan dapat dirancang untuk mencapai orgasme lagi tanpa jeda. Sedangkan laki-laki masuk kedalam periode refraktori yang bertahan mulai dari beberapa menit hingga satu hari dimana mereka tidak dapat mencapai orgasme. Lama dari periode refraktori meningkat seiring pertambahan usia.
Motivasi Seksual
            Motivasi seksual adalah motivasi primer yang esensial dalam kelangsungan hidup manusia. Tanpa motivasi seksual, manusia akan punah karena tidak lagi menghasilkan keturunan. Motivasi ini terpusat di hipotalamus.
Similarity to Other Primary Motives
            Motif seksual menyerupai lapar, haus. Dan motif utama dalam sejumlah hal penting, seperti berikut ini :
1.    Hypothalamus control. Layaknya rasa lapar dan haus motivasi seksual di kendalikan oleh Hipotalamus. Motivasi untuk perilaku seksual terpusat di hipotalamus. Sistem ini setara dengan sistem makan dan minum di hipotalamus. Jika hipotalamus mengalami kerusakan, perilaku seksual tidak akan ada bahkan dengan adanya stimulus seksual sekalipun.
2.    Role of external stimuli. Sama seperti rasa lapar, yang dapat distimulasi oleh stimulus eksternal, dikenal sebagai insentif, misalnya pemandangan dan aroma dari makanan penutup yang menstimulasi rasa lapar seseorang, motivasi seksual juga sangat sensitive terhadap stimulus eksternal.
3.    Role of learning. Pembelajaran dapat memainkan peran yang kuat dalam membentuk motif utama. Apa, kapan, dan seberapa banyak kita makan sebagai contoh, dipengaruhi oleh pengalaman belajar kita, begitu juga dengan motivasi seksual.
4.    Role of emotions. Sama seperti motivasi utama lainnya, khususnya makan, motivasi seksual sebagian besar dipengaruhi oleh emosi kita. Karena stress, anxiety (kecemasan), dan depresi disertai dengan peningkatan gairah otonom simpatik, dan karena gairah seksual dimediasi oleh gairah para simpatis, yang berlawanan dengan aktifitas simpatik, emosi ini umumnya mengakibatkan penurunan motivasi seksual.

Hormones
Hormon-hormon seks adalah senyawa kimia  yang kuat yang dikendalikan oleh kelenjar utama di otak, yaitu kelenjar pituitary. Dua kelompok hormon seks adalah :
1.    Hormon estrogen, kelompok hormone seks yang mendominasi dalam wanita dan diproduksi terutama oleh ovarium.
2.    Hormone androgen, kelompok hormone seks yang mendominasi dalam diri pria, diproduksi oleh testis dan kelenjar adrenal yang ada pada pria ataupun wanita. Testosteron adalah sebuah hormon androgen. Estrogen dan androgen dapat memengaruhi motivasi seksual di kedua jenis kelamin.


Daftar Pustaka
Lahey, Benjamin (2007). Psychology : an Introduction 9th Edition. McGraw-Hill : New York


No comments:

Post a Comment

MK. Psikologi Umum (Topik : ATTITUDES AND PERSUASION)

ATTITUDES AND PERSUASION A.     Pr asangka dan Stereotype Prasangka adalah attitude yang bersifat berbahaya yang berdasarkan ketid...